Update Ubuntu lebih cepat dengan Inherent

Tutorial No Comments »

Kebetulan, karena di tempat kerja saya menggunakan akses inherent, dan untuk menyemarakkan konten lokal indonesia, makanya saya putuskan untuk nulis artikel ini.. pada dasarnya isi artikel ini sama dengan artikel kebanyakan, dan saya menggunakan ubuntu Feisty Fawn(7.04)

Baiklah, pertama kita akan menggunakan repository dari UI a.k.a kambing.vlsm.org dan daftarnya adalah:

  1. sudo cp -p /etc/apt/sources.list /etc/apt/sources.list.backup
  2. sudo gedit /etc/apt/sources.list

dan ganti keseluruhan isinya(source.list) dengan apa yang ada di bawah ini (anda bisa copy paste):

## Use the following sources.list at your own risk.

deb http://kambing.vlsm.org/ubuntu feisty main restricted universe multiverse
deb-src http://kambing.vlsm.org/ubuntu feisty main restricted universe multiverse

## MAJOR BUG FIX UPDATES produced after the final release
deb http://kambing.vlsm.org/ubuntu feisty-updates main restricted universe multiverse
deb-src http://kambing.vlsm.org/ubuntu feisty-updates main restricted universe multiverse

## UBUNTU SECURITY UPDATES
deb http://kambing.vlsm.org/ubuntu feisty-security main restricted universe multiverse
deb-src http://kambing.vlsm.org/ubuntu feisty-security main restricted universe multiverse

## BACKPORTS REPOSITORY (Unsupported. May contain illegal packages. Use at own risk.)
deb http://kambing.vlsm.org/ubuntu feisty-backports main restricted universe multiverse
deb-src http://kambing.vlsm.org/ubuntu feisty-backports main restricted universe multiverse

Bila telah selesai di-edit, maka save file tersebut untuk kemudian ketikkan perintah berikut ini di console anda:

  1. sudo apt-get update
  2. sudo apt-get upgrade

Dan mulai saat ini, apt-get dialihkan ke kambing.vlsm.org, yang kedua, kita akan coba menggunakan repository dari ITS, dengan alamat di kebo.vlsm.org, caranya sama saja seperti mengganti repository ke kambing.vlsm.org, anda hanya perlu merubah kambing.vlsm.org menjadi kebo.vlsm.org dan untuk repository di ITB silakan ganti dengan ftp://ftp.itb.ac.id/pub/ubuntu dan untuk di UGM silakan ganti dengan alamat http://repo.ugm.ac.id/ubuntu/ !!

Popularity: 5% [?]

Jack of all trade, master of none

misuh 1 Comment »

Yahh.. judulnya mungkin sedikit provokatif, tapi memang demikian adanya, hari ini saya baca e-mail dari milis kampus, tak usah disebutlah namanya. Intinya, ada banyak orang yang percaya bahwa mempelajari(baca: mengerti) bahasa pemrograman adalah salah.

jujur saja, saya kurang setuju dengan cara pandang yang demikian itu dilihat dari beberapa poin(saya berusaha se-objective mungkin), pertama, bahasa pemrograman adalaha alat yang digunakan untuk memprogram atau membuat daftar instruksi spesifik dimana antar bahasa memiliki ke-khasan masing2, bila tesis “belajar bahasa pemrograman salah” maka bagaimana kita dapat membuat suatu set instruksi yang spesifik(agar fitur dari bahasa pemrograman tersebut dapat digunakan) bila tidak mengerti(belajar) bahasa pemrograman tersebut secara spesifik, hasil keluaran dari set instruksi bisa jadi benar, tapi masalah efisiensi dan efektifitas serta fungsionalitas apakah bisa disamakan dengan set instruksi khusus(language specific)? saya rasa tidak.

kedua, bila tesisnya adalah “belajar algoritma dan bukan bahasa pemrograman” maka saya rasa anti-tesisnya adalah bagaimana mungkin mengimplementasikan algoritma yang spesifik tanpa pengetahuan yang spesifik pula akan bahasa pemrograman? anda bisa saja menulis stream input langsung ke suatu file dalam bahasa pemrograman apapun dengan algoritma apapun yang anda suka, tapi tidakkah anda tahu, bahwa setiap bahasa pemrograman memiliki fungsi penulisan stream input khusus yang telah menerapkan algoritma khusus pula yang sangat boleh jadi anda belum mengetahuinya? mengapa perlu ada cout dalam C++ bila printf sudah mencukupi untuk menulis? apa karena hanya masalah style? bila anda berkata “ya”, maka saya sarankan anda buka kembali manual C++ anda.

atau .. ada juga yang meng-analogikan motor sebagai bahasa pemrograman, maka yang menjadi perbedaan hanyalah masalah selera atas teknologi yang dipakai, desain .. yang penting tau teknik naik motor, begitu kata sebagian orang, tapi dan sekali lagi tapi, karena ini dalam konteks masalah penguasaan IT, mengapa kita hanya “tau teknik naik motor” saja, mengapa hanya “bisa” saja, kok gak sekalian jadi virtuoso? ahli, jago balapan klo menggunakan analogi belajar motor, toh Valentino Rossi, The Doctor-pun, yang notabene jagoan balap motor, masih harus belajar mengenali setiap motor yang jadi tunggangannya (ehh .. omong2 si rossi baru belajar naik motor ya :D )

klo hanya bisa, sayapun bisa semua .. bisa mimpi .. hahahahahahah :D ….. maksud saya, janganlah terlalu mendewakan bahasa pemrograman,tapi juga jangan meremehkannya :D

salam ..

Popularity: 4% [?]

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Login