Pengganti MAPLE dan MATHLAB di Linux

Berita Add comments

Niat awal sih iseng2 nyari referensi gethostbyname di python, ehh ternyata malah nyasar ke situs webnya Maxima. Anda tau Maxima??

Maxima, mungkin gak asing bagi anda yang menggeluti bidang science khususnya matematika. Maxima adalah sebuah software open-source yang diturunkan dari Macsyma, sebuah software yang menjadi legenda komputasi dan dikembangkan oleh MIT pada awalnya.

Jika anda pernah menggunakan MAPLE atau MATHLAB(sedikit tidak mirip) atau Mathematica, maka Maxima adalah inspirator bagi software-software tersebut. Maxima memang berbeda dengan scilabs, scilabs cenderung disubstitusikan dengan MATLAB. Melihat dari tampilan hasil komputasi yang dibuat oleh Maxima, rasanya tidak berlebihan untuk dikatakan bahwa Maxima mampu menggantikan peranan(baca: kebutuhan) yang tidak perlu dari MAPLE atau Mathematica bila dilihat dari sudut pandang ilmu pengetahuan dan biaya lisensi.

Maxima, tersedia di berbagai sistem operasi, hal ini tentunya menjadi pertimbangan yang sangat baik manakala Universitas seperti Universitas Ahmad Dahlan yang mungkin “tidak punya uang banyak” dan katanya berkomitmen menjadi pusat riset(kata rektornya lho) sekaligus ber-migrasi ke FOSS(dah 3-taunan saya denger info ini!) untuk menggunakan software ini.

Berikut ini saya ambil contoh snapshot aplikasi Maxima dari situs web resminya, maxima.sourceforge.net, anda bisa mendownload versi Windows, Linux dan OSX disana:

maxima on Linux

maxima with emacs on linux

Popularity: 7% [?]

3 Responses to “Pengganti MAPLE dan MATHLAB di Linux”

  1. Wulung Says:

    Since I don’t really interested on math, I’ll only take it on general measures only.
    Kalo dilihat dari situsnya (maxima.sourceforge.net) dan project pagenya SF (sourceforge.net/projects/maxima), project ini cukup bagus (menjanjikan) karena potensi opensource lebih besar dibanding software komersial dalam hal development. Dengan statistik yang ada (Activity Percentile (last week) : 99.97), tentunya sudah cukup untuk menarik minat end users agar mencobanya atau lebih jauh lagi menggunakannya.
    Tapi kelebihan opensource tidak berhenti di situ saja, karena end users bisa berpartisipasi secara fair dan aktif dalam hal development software. Baik itu hanya berupa Feature Request, bug report, beta testing, bikin artikel publikasinya (seperti yang ada di sini :) ), dokumentasi software [baik dlm main document atau bikin terjemahannya ke bahasa native dari end users itu sendiri], atau bahkan ikut jadi developer softwarenya.
    At the end, tidak hanya satu pihak saja yg diuntungkan, namun semua yg terlibat dapat merasakannya.
    So … will you take it ?
    Note : Don’t be surprised if the software didn’t work like what you expected. Blame (and flame) the developers for that :)

  2. Nav Online Says:

    informasi yang menarik, Trims.

  3. admin Says:

    yeah, ur right. but in case we are IT student in a campus that proclaim tobe a research campus, is it really fair enough to use(again) the heavy price software like MAPLE or MATHLAB which used to DEMONSTRATE simple computation(while using on computer, ofcourse)??

    i think we should change those commonplace, and i agree with you, to translate, todo well documented or get our hands dirty with coding party :D

    any way, its time to move-on!

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Login